Jumat, 18 November 2011

diri (the self)

Diposting oleh ayuputri.pratiwi di 15.37
Konsep Diri

A. Pengertian Diri
Dengan mengamati diri kita maka sampailah kita pada gambaran dan penilaian mengenai diri kita. inilah yang disebut self-concept atau konsep diri.Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Menurut William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai "persepsi yang bersifat fasik,sosial, dan psikologi, mengenai diri kita, yang didapat dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain". jadi konsep diri dalah pandangan dan perasaan tentang diri kita.
Tidak ada seorangpun yang terlahir secara langsungmemiliki self concept, ia berkembang seiring perjalanan hidup seseorang. umumnya self concept muncul dari dorongan diri dalam diri seseorang dan pengaruh dari luar terhadap seseorang.


beliau menjelaskan , jika kita diterima oleh orang lain,dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita maka kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya, apabila orang lain selalu meremehkan,menyalahkan dan menolak kita, kita cenderung tidak menyenangi diri sendiri.

B.Sumber-Sumber Konsep Diri 
Harga diri (self-esteem)
adalah penilaian, baik positif atau negatif, individu terhadap diri sendiri. tingginya self-esteem merujuk pada tingginya estimasi individu atas nilai, kemampuan, dan kepercayaan yang dimilikinya. sedangkan self-esteem yang rendah melibatkan penilaian yang buruk akan pengalaman masa lalu dan pengharapan yang rendah bagi pencapaian masa depan.
Orang dengan self-esteem yang tinggi memiliki sikap positif terhadap dirinya, mereka merasa puas dan menghargai diri sendiri.Self esteem mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang.
Social Evaluation (penilaian sosial)
Kebanyakan informasi tentang diri sendiri tidak kita dapati dari perenungan atau refleksi diri, melainkan dari orang lain. keyakinan anda tentang pendapat orang lain terhadap anda akan mempengaruhi perilaku dan keinginan anda untuk berubah. Macam-macam proses evaluasi ada dua yaitu : Reflected Appraisal dan Direct Feedback.

C.Teori-Teori Konsep Diri
Self-concep seseorang meliputi bukan hanya gagasan tentang diri sendiri tetapi juga pengharapan atas keyakinan dan sikap.
  1.  Social Comparison (perbandingan sosial)


Menurut ahli psikologi sosial modern, leon festinger. social comparison theory membantu menjelaskan berbagai macam fenomena, termasuk keyakinan sosial,perubahan sikap, dan komunikasi kelompok. ada 4 prinsip dasar teori ini, yaitu:
A.setiap orang memiliki keyakinan
B.penting keyakinan kita untuk menjadi benar
C.keyakinan yang sulit untuk dibuktikan dibanding yang lainnya. hal-hal yang tidak bisa dibuktikan secara objektif mungkin dibuktikan secara subjektif melalui pembuktian bersama
D.ketika anggota dari kelompok rujukan saling tidak setuju tentang suatu hal, mereka akan berkomunikasi sehingga konflik selesai.
contoh : anda dapat menanyakan kepada orang lain baju apa yang dipakai. jawaban orang tersebut menjadi panduan anda dalam berpakaian. Menurut teori ini, ada kecenderungan-kecenderungan dalam melakukan perbandingan sosial, yaitu :
A.Similarity Hypothesis (hipotesis kesamaan) : membandingkan dengan orang yang memiliki keasamaan
B.Related Attributes Hypothesis (hipotesis atribut yang berhubungan) :kita membandingkan penampilan tidak hanya dengan mereka yang memiliki kesamaan, tetapi juga dengan orang yang kita pikir semestinya sama dengan kita.
C.Downward comparisons (perbandingan kebawah) : membandingkan diri dengan orang yang kita pikir lebih rendah
D.Consequences of social comparison (konsekuensi dari perbandingan sosial) : membandingkan diri kita dengan hal yang relevan, orang-orang dengan latar belakang atau tujuan yang sama memberi dampak pada cara kita mengevaluasi diri sendiri.


Leon festinger
       2.Persepsi Diri (Self-Perception)
Penelitian mengatakan bahwa kita tidak lebih ahli tentang maksud dari tindakan kita dibanding kita terhadap orang lain. Menurut Daryl Benn, ketika kita menilai pendapat sendiri maka kita akan mengambil perilaku kita sebagai petunjuk daripada menganalisis dirikita secara mendalam.
Dalam teori persepsi diri terdapat dua macam cara bagaimana menepatkan diri pada hal yang sama ketika kita mencoba memahami orang lain :
~Self attribution
Dalam membuat self-attribution, menurut teori self-perception, kita merundingkan kehadiran kita dan perilaku yang diingat, dan mencoba mendapatkan penjelasan mengenai polanya. penelitian pada ekspresi emosi menguatkan penjelasan self-attribution ini.


 gambar ekspresi emosi

  • Overjustification (pembenaran yang berlebih)
Proses self-perception bekerja dengan menyimpulkan maksud dan tujuan kita. bagaimana jika anda dibayar untuk suatu pekerjaan yang anda senangi? menurut teori self-perception, anda mungkin merasa overjustificatied (mendapat pembenaran berlebih) atas perilaku tersebut, dan hanya sedikit menikmati pekerjaan (motivasi intrinsiknya).


D.Hubungan Antara Konsep Diri Dan Komunikasi
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya (Rakhmat, 2003). Apabila seorang mahasiswa menganggap dirinya seorang yang rajin maka ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, duduk dikursi paling depan diruang kuliah, membuat catatan yang baik dan mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh sehingga akhirnya mendapatkan nilai yang bagus. Jadi menurut Jalaludin Rahmat : anda berperilakusesuai dengan konsep diri anda.Ada dua kualitas konsep diri yaitu konsep diri positif dan negatif. kualitas konsep diri mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal seseorang. 

Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut: 
(a) Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi. 
(b) Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain. 
(c) Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya. 
(d) Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.

 Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut: (a) Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri. (b) Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan. (c) Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif. (d) Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain. (e) Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.


KOGNISI SOSIAL TENTANG DIRI

A.Pengertian Kognisi Sosial Tentang Diri dan Perkembangan Diri
William James mengatakan, seorang bisa menjadi objek pikirannya sendiri. inilah kognisi sosial. Kita melakukan proses yang oleh Gordon Allport disebut becoming,dimana kita mengembangkan,memodifikasi, dan menyaring identitas personal dan pemahaman tentang diri sendiri "diri" kita dan konsep kita tentang diri kita sendiri. inilah yang dimaksud dengan self development.
Self-development kita kebanyakan terbentuk dari interaksi dengan orang-orang terdekat kita dimasa kanak-kanak.  orang-orang ini menjadi panutan bagi kita dalam bertindak,berpikir, dan merasa tentang diri sendiri. mereka disebut significant others, yaitu orang-orang yang sangat penting artinya bagi diri seseorang. 

Pandangan diri kita tentang keseluruhan pandangan orang lain terhadap kita disebut generalized others. Dengan demikian, faktor yang mempengaruhi pengembangan diri seseorang makin meluas seiring dengan perkembangan orang tersebut. Jika mula-mulanya yang berpengaruh adalah keluarga, dengan makin bertambahnya usia bertambah pula pihak-pihak yang berpengaruh: teman, kelompok, organisasi hingga masyarakat. selain itu media komunikasi juga berperan dalam self-development kita.

Add caption
  1. Self awareness (kesadaran diri)
adalah perhatian orang yang terfokus pada diri sendiri,perasaannya,nilai,maksud dan evaluasi dari orang lain. self awareness membantu kita untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita, menyadari bahwa tingkah laku kita dikendalikan oleh pikiran kita. Dengan kata lain kesadaran diri membantu kita mengetahui siapa kita dan apa yang kita inginkan.
Kesadaran diri dapat dijelaskan melalui model yang ditawarkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham. Model mereka dinamakan Johari Window, itu merupakan singkatan dari nama mereka.

  • Daerah OPEN
yang dimaksud dengan daerah ini adalah ketika kita sebagai diri sendiri mengetahui tentang kelebihan diri kita dan orang lain juga mengetahuinnya.
  • Daerah BLIND
ketika orang lain mengetahui yang menjadi kelebihan kita tetapi sangat disayangkan diri kita tidak mengetahuinya.
  • Daerah HIDDEN
kita mengetahui apa yang menjadi kelebihan pada diri kita tetapi orang lain tidak mengetahuinya.
  • Daerah UNKNOWN
kita dan orang lain sama-sama tidak mengetahui kelebihan apa yg kita miliki.

Kesadaran diri kita berhubungan dengan komunikasi interpersonal kita. makin tinggi tingkat kesadaran kita makin tahu kita bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Sebaliknya komunikasi dengan orang lain akan membantu meningkatkan pengetahuan tentang diri kita.
Self awareness bisa berkurang atau menurun, sehingga menyebabkan kita akan bertindak tanpa mengindahkan standar atau tidak sesuai dengan nilai-nilai diri kita.

2. Self Schemata (skema diri)
Skemata merupakan kategorisasi gagasan mengenai stimuli yang dikembangkan oleh diri sendiri. oleh karena itu self schemata adalah seperangkat susunan self-generalization (hal-hal umum) dari diri seseorang, yang didapat dari penilaian yang dilakukan sendiri atau orang lain.

Sifat-sifat yang berhubungan atau relevan dan penting bagi pikiran seseorang mengenai dirinya sendiri disebut dengat schematic traits. Contoh seorang pelajar (yang selama ini selalu mendapat ranking teratas disekolah) menepatkan kecerdasan sebagai schematic trait.

B.Motivasi Diri
Mengapa kita termotivasi untuk melakukan sesuatu? atau sebaliknya, mengapa kita tidak punya motivasi untuk melakukan sesuatu? banyak penelitian psikologi sosial berfokus pada cara diri dimotivasi untuk mengumpulkan informasi,mengingat, dan memprosesnya, dan bertindak dalam lingkungan sosial.
menurut Weber, motivasi diri dapat dilihat dalam tiga hal :
  • self-consistency (konsistensi diri)
sebuah penjelasan untuk hal tersebut adalah kita terdorong untuk mempertahankan konsistensi penilaian diri kita di massa lalu dan massa kini, begitu pula dengan berbagai elemen kognisi seperti sikap dan perilaku.
Ketika konsistensi diri seseorang menemui tanntangan maka orang itu biasanya akan menguatkan penilaian dirinya sendiri, daripada memikirkan kembali pertentangan yang terjadi.


kebutuhan untuk seimbang terkadang menjadi menjadi motivasi kita untuk mengubah pikiran. misalnya, seorang artis idola merekomendasikan produk yang belum pernah anda dengar sebelumnya. kebutuhan anda untuk mempertahankan keseimbangan antara gagasan dan pendapat akan menjadikan anda cenderung menyukai produk tersebut, dengan kuatnya rekomendasi artis itu.

Bentuk dari self motivation melibatkan rasionalitas kita tentang perilaku kita. meskipun setiap orang mampu berlogika, tetapi tidak setiap perilaku mempunyai logika yg baik sebelum dilakukan. Leon Festinger mengidentifikasikan dua keadaan yang menimbulkan kebutuhan akan pembenaran diri, yaitu : Insufficient Justification dan Decision-making.
  • Self enhancement (peningkatan diri)
self motivation yang besar adalah perlindungan dan pertahanan akan self-esteem. dikatakan bahwa banyak orang yang menderita karena self esteemnya rendah. Diluar itu ada bentuk-bentuk lain self enchancement, pertama self-serving processes dan kedua self-presentation processes.


sumber :
buku psikologi komunikasi, penerbit universitas terbuka

0 komentar:

Posting Komentar

 

TUGAS PSIKOLOGI KOMUNIKASI Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez